Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami =gelombang, secara harafiah berarti “ombak besar di pelabuhan”) adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsorbawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombangtsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami (wikipedia).
Tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah :
1. Air laut yang surut secara tiba-tiba.
2. Bau asin yang sangat menyengat.
3. Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras.
Tsunami terjadi jika :
· Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3 SR
· Lokasi pusat gempa di laut
· Kedalaman dangkal < 40 Km
· Terjadi deformasi vertikal dasar laut
Mengenali gejala yang mungkin terjadi
1. Biasanya diawali gempa bumi yang sangat kuat, biasanya lebih dari 6 skala richter, berlokasi di bawah laut. Anda dapat merasakan gempa tersebut jika berada di yang dekat dengan pusat gempa. Namun tsunami bisa tetap terjadi meskipun Anda tidak merasakan goncangan
2. Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba, waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang (merupakan tanda peringatan datangnya tsunami).
3. Hembusan angin berbau air laut yang keras.
4. Tsunami adalah rangkaian gelombang. Bukan gelombang pertama yang besar dan mengancam, tetapi beberapa saat setelah gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih besar.
5. Bila Anda melihat laut menjadi berwarna gelap atau mendengar suara gemuruh lebih keras dari biasanya, itu dapat berarti gelombang tsunami sedang mendekat
contoh gambaran tsunami
Sebagai kekuatan alam, tsunami datang dan pergi seolah tiada yang mengetahui. Selama ini, mungkin hanya ratapan manusia yang mengiringi kerusakan dan kematian setelah dilalui gelombang dasyatnya. Namun, semakin berkembangnya zaman dan kesadaran akan bahaya tsunami, beberapa negara mulai mengembangkan sistem peringatan dini secara progresif untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Ponsel dalam genggaman pun didesain sebagai ‘malaikat penyelamat’ ketika tsunami siap menerjang.
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng, antara lain Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Timur Kalimantan. Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah tsunami lokal, dimana waktu antara terjadinya gempabumi dan datangnya gelombang tsunami antara 20 s.d 30 menit.
Selain itu, pada data yang tercatat sejak 1975, Indonesia juga pernah diterjang tsunami regional yang memiliki daya terjang dalam radius 1.000 km dari sumbernya pada 19 Agustus 1977 di Sumbawa, 18 Juli 1979 di Pulau Lembata, 12 Desember 1992 di Pulau Flores, 1 Januari 1996 di Sulawesi, 17 Februari 1996 di Irian Jaya, 17 Juli 2006 di selatan Pulau Jawa, dan 12 September 2007 di Bengkulu dan Sumatera Barat.
“Setelah sempat tertunda dalam beberapa bulan karena proses pengadaan sensor yang harus dibuat, satu unit buoy buatan Indonesia telah terpasang di selatan Selat Sunda. Saat ini, BPPT tengah mengembangkan lima unit buoy yang akan diluncurkan pada akhir tahun 2008,” ujarnya kepada e-Indonesia. Ditargetkan, dari 22 buoy yang rencananya akan terpasang di sepanjang perairan selatan hingga ke utara Indonesia, 10 di antaranya harus merupakan buatan dari peneliti lokal.
Sekadar informasi, buoy adalah sebuah alat pendeteksi tsunami (Deep-Ocean Assessment and Reporting of Tsunami/DART) yang terapung di permukaan laut dan merupakan bagian dari skema teknologi TEWS yang disandingkan dengan perangkat OBU (Ocean Bottom Unit) yang terpasang di dasar laut. OBU dipasang bersamaseismometer untuk mendeteksi kekuatan gempa di dasar laut.
berikut gambar tsunami
berikut gambar tsunami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar